Seiring meningkatnya kemajuan ilmu dan teknologi khususnya di bidang pangan, memberikan dampak pada perubahan pola konsumsi masyarakat terutama di perkotaan. Selain itu meningkatnya pendapatan masyarakat juga memberikan perubahan pola makan masyarakat. Istilah “junk food” dan “fast food” bagi kalangan remaja mungkin tidak asing lagi namun masih banyak pula yang belum memahami sepenuhnya kedua istilah tersebut. Banyak masyarakat yang keliru dalam membedakan antara ‘junkfood” dan “fast food” dalam kehidupan sehari-hari.
JUNK FOOD
“Junk food” merupakan istilah yang digunakan untuk kelompok makanan dan minuman yang minim kandungan zat gizinya dan diproses dalam waktu yang relatif cepat sehingga bisa segera mungkin dikonsumsi seperti yang banyak tersedia di restoran cepat saji. Walaupun demikian istilah “junk food” tidak hanya untuk makanan yang ada di restoran cepat saji tetapi juga untuk seluruh jenis makanan makanan dan minuman yang kandungan zat gizinya tidak seimbang dan tidak sesuai dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan.
Makanan dan minuman yang tergolong junk food pada umumnya cenderung tinggi kalori yang berasal dari gula dan tinggi lemak, tetapi rendah kandungan vitamin, mineral dan serat. Bahkan beberapa makanan yang tergolong junk food juga menggunakan bahan penyedap makanan atau MSG ( monosodium glutamat). Beberapa contoh makanan junk food seperti gorengan, mie instant, makanan kaleng maupun snack ringan sedangkan contoh minumannya adalah soft drink.
Fast Food
Istilah fast food pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat sekitar tahun 1950. Pada saat itu orang yang bekerja dikantor merasa lebih praktis dan efisien dengan memesan makanan yang mudah didapat dan bisa dimakan dalam waktu waktu cepat. Produk fast food menjadi populer terutama dikalangan masyarakat perkotaan dikarenakan pelayanan yang cepat, praktis, nyaman dan mengandung unsur gengsi/berkelas.
Fast food dibedakan menjadi 2 yaitu fast food yang berasal dari luar negeri dan fast food yang berasal dari dalam negeri. Makanan fast food terdiri dari meals (makanan utama), snack dan soft drink. Pada umumnya makanan jenis fast food mengandung tinggi garam, lemak serta rendah vitamin, mineral dan serat.
Dampak junk food dan fast food terhadap penyakit kanker
Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan yang tidak normal dari sel–sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dimana dalam perkembangannya sel-sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat mengakibatkan kematian. Kanker bisa menyerang semua orang dan pada semua golongan umur. Sebagian besar jenis kanker banyak di latar belakangi oleh faktor genetika, kebiasaan hidup yang tidak sehat, tingkat stress yang tinggi, kurang olah raga, pola makan yang tidak teratur dan makan makanan yang tidak bergizi (cederung tinggi garam, lemak, kalori yang berasal dari gula serta rendah serat). Walaupun genetika adalah hal yang tidak bisa lagi diubah, namun setidaknya kita masih bisa meminimalkan resiko dengan mengatur makanan sehari-hari. Junk food dan fast food merupakan makanan yang cenderung tinggi garam, gula serta lemak tetapi disisi lain rendah serat. Kondisi demikian menyebabkan ketidakseimbangan asupan gizi, sehingga lambat laun akan memicu ketidaknormalan pekembangan sel jaringan tubuh menjadi sel kanker. Sebaiknya kita bisa membatasi makanan junk food dan fast food dengan tidak menjadikannya menu utama harian. Selain itu, pilihlah dengan bijak makanan yang akan dimakan dengan memilih menu sayur salad, mengganti soft drink dengan air putih serta menyisihkan makanan tinggi lemak.
Beri Komentar