REHABILITASI MEDIK PASCA REKONSTRUKSI ANTERIOR CRUCIATE LIGAMENT (ACL)

Oleh dr. Rudy Handoyo, Sp.KFR-K , dr.Erina,

RSUP dr. Kariadi, Semarang

 

Apa itu cidera ACL?

Cidera Anterior Cruciate Ligament (ACL) merupakan kondisi dimana terjadi peregangan atau bahkan robeknya ligamen ACL. ACL merupakan salah satu ligamen pada persendian lutut yang berfungsi untuk stabilisasi sendi lutut dan menghubungkan tulang paha dengan tulang kering pada sendi lutut. Cidera ini umum terjadi pada atlet dengan olahraga intensitas tinggi dimana penderita mengalami perubahan arah secara mendadak seperti gerakan berputar arah atau sewaktu lutut terbentur keras.

 

Bagaimana gejalanya?

Biasanya terdengar bunyi “pop” ketika cidera terjadi dan sendi lutut membengkak cepat setelah cidera. Terasa nyeri di lutut dan terasa meningkat bila berjalan jauh dan naik turun tangga. Pada sendi lutut terasa tidak stabil dan sendi tidak mampu menahan beban berat. Umumnya hal ini mengganggu penderitanya dalam aktivitas sehari-hari.

 

Bagaimana cara mendiagnosis  cidera ACL?

Diagnosis cidera ACL ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik untuk evaluasi struktur sendi lutut, dan pemeriksaan penunjang. Pada umumnya cidera ACL dapat diketahui pada pemeriksaan fisik, Pemeriksaan penunjang seperti X-Ray dan MRI daerah lutut dilakukan dengan tujuan konfirmasi diagnosis.

 

Penatalaksanaan cidera ACL

Penanganan cidera ACL tergantung usia,intensitasdan level/tingkat aktivitas,derajatinstabilitas,jenis olahraga,abnormalitas lain yang menyertai. Penatalaksanaan pada cidera ACL dapat secara konservatif atau operatif/rekonstruksi.

Penatalaksanaan pada awal cidera bertujuan mengurangi nyeri dan edema. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

  1. Istirahatkan lutut dan melakukan kompres dingin pada daerah lutut
  2. Pemasangan perban elastis di daerah lutut untuk kontrol pembengkakan dan meninggikan lutut untuk mengurangi bengkak
  3. Mengkonsumsi obat untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan
  4. Menggunakan kruk (tongkat penopang) dan penyangga lutut untuk memudahkan berjalan

 

Penanganan rehabilitasi medik pasca rekonstruksi ACL

Penanganan rehabilitasi medik sebelum operasi dibutuhkan untuk mengontrol nyeri dan bengkak, mengembalikan lingkup gerak sendi yang normal, memperbaiki kekuatan otot untuk pola jalan yang normal dan aktivitas sehari-hari. Terapi cidera ACL pre operasi dapat memakai modalitas fisik seperti termoterapi (krioterapi/kompres es dan diistirahatkan), latihan pada daerah lutut untuk memperbaiki lingkup gerak sendi dengan menggunakan sepeda statis, meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot.

Setelah rekonstruksi ACL, tindakan rehabilitasi harus dilakukan sedini mungkin agar dapat tercapai hasil yang maksimal, mencegah terjadinya kecacatan, dan mengembalikan pasien pada fungsi sosial semula sesegera mungkin.

Ada beberapa protokol rehabilitasi pasca rekonstruksi ACL. Pemilihan jenis terapi disesuaikan dengan fase pemulihan ligamen dan proteksi fiksasi graft. Hal yang perlu diperhatikan adalah sendi lutut dipertahankan dalam keadaan lurus selama 2 minggu pertama atau sesuai arahan dari dokter ortopedi dengan bantuan ortosis brace lutut khusus. Tongkat penopang dapat diberikan untuk mengurangi pembebanan lutut sewaktu berjalan. Bila terdapat tanda-tanda radang: bengkak, merah, teraba hangat, nyeri, dapat memakai modalitas fisik seperti termoterapi (krioterapi/kompres es, dan diistirahatkan).

Penanganan yang terpenting adalah latihan. Latihan pada daerah lutut bertujuan untuk memperbaiki lingkup gerak sendi, meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot, dan memperkuat struktur sekitar sendi untuk menunjang sendi lutut. Latihan keseimbangan dan propriosepsi juga dilakukan untuk mengembalikan aktivitas fungsional. Lamanya rehabilitasi tergantung kepada harapan pasien. Pada umumnya akan berlangsung 6 bulan, dan dapat mencapai 9 hingga 12 bulan pada atlet yang ingin kembali berolahraga seperti semula.

Share:

Tags: acl

Beri Komentar