CUCI HIDUNG
Oleh Dr.Desy Iriani, Sp.THT-KL dari RSUP Dr. Kariadi
Hidung merupakan jalan napas yang mengalirkan udara keparu, dilengkapi dengan rambut hidung, palut lender (mucus) dan rambut getar (cilia) di permukaannya yang berfungsi menghangatkan dan melembabkan udara serta menyaring udara dari polusi dan kuman. Fungsi rambut getar dapat berkurang pada kondisi radang akibat infeksi ataupun paparan polusi udara dan asap. Rambut getar dapat berlekatan satu sama lain, atau terjadi kerusakan rambut getar.
Apa itu cuci hidung ?
Cuci hidung adalah tindakan pencucian hidung dengan menggunakan larutan garam fisiologis yang dapat dilakukan sendiri dimanapun dan kapanpun. Cuci hidung sangat mudah dan aman dilakukan tanpa ada risiko penyakit atau komplikasi, meski terkadang pada beberapa orang merasa kurang nyaman karena belum terbiasa melakukannya. Cairan pencuci hidung kadang tertelan dan terkadang masuk kesaluran napas, namun tidak perlu khawatir karena hal ini tidak membahayakan kesehatan karena cairan pencuci yang digunakan merupakan cairan fisiologis.
Tujuan cuci hidung ?
Cuci hidung bertujuan agar rambut getar di dalam permukaan hidung sehat, terjaga dan dapat berfungsi baik. Setelah terpapar polusi udara ataupun infeksi virus maupun bakteri, kondisi rambut getar menjadi tidak baik, cuci hidung dapat memperbaiki fungsi rambut getar. Pada kondisi sedang terinfeksi, cuci hidung dapat membantu mengencerkan lendir yang kental, dapat mengurangi gejala alergi, mencegah terkumpulnya bakteri dan mengurangi radang.
Kapan cuci hidung?
Cuci hidung dapat dilakukan pada kondisi sehat maupun sedang terkena infeksi, seperti halnya kumur-kumur untuk kebersihan rongga mulut. Cuci hidung dilakukan 1-2x sehari, pada kondisi tertentu misalnya pada infeksi atau pasca operasi, cuci hidung bias dilakukan lebih sering.
Cara cuci hidung ?
Cara mencuci hidung sangat sederhana, cairan yang digunakanya itu larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%) yang dapat dengan mudah dibeli di apotek tanpa resep. Adapun alat yang diperlukan, bias menggunakan spuilt atau teko hidung (gambar). Tahan napas, lalu masukkan /semprotkan cairan kesalah satu hidung dengan posisi kepala agak miring, hingga cairan keluar mengalir melalui hidung di sebelahnya, lalu diulangi di hidung sebelahnya. Terkadang cairan akan keluar sebagian melalui mulut atau terkadang menyebabkan tersedak karena masuk kesaluran napas bawah, tidak perlu khawatir. Bila anda telah terbiasa, hal ini bias dikontrol dan tidak terjadi. Beberapa pabrik obat membuat kemasan cuci hidung hingga lebih mudah dikerjakan, anda bisa konsultasi dengan dokter THT dan menentukan pilihan anda.
Gambar alat dan cara mencuci hidung
Cuci hidung menggunakan larutan salinter masuk terapi adjuvan yang efektif, tidak mahal, sederhana, aman dan mudah dilakukan dimana saja dan anda akan merasakan manfaatnya. Tindakan ini bukan hanya untuk pengobatan, namun juga untuk pencegahan. Cuci hidung dapat menurunkan mediator inflamasi (histamin, prostaglandin D2 dan leukotrien C4), membersihkan secret hidung serta menurunkan gejala hidung.
Pada awalnya kemungkinan akan merasa tidak nyaman, namun setelah anda benar-benar paham cara melakukannya, anda akan merasakan hidung anda terasa bersih dan gejala-gejala hidung akan berkurang. Sebelum melakukan pertama kali, ada baiknya anda berkonsultasi dengan dokter THT untuk memastikan alat dan cairan yang digunakan.
Kepustakaan :
1. Casale M, Moffa A, Cassano M, Carinci F, Lopez MA, Trecca EMC, et al. Saline nasal irrigations for chronic rhinosinusitis: From everyday practice to evidence-based medicine. An update. Int J Immunopathol Pharmacol. 2018;v.32:1-6.
2. Principi N, Esposito S. Nasal irrigation: an imprecisely defined medical procedure. Int J Environ Res Public Health. 2017;14(5):516.
Beri Komentar