Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak di Awal Kehidupannya

Oleh Puspita Ayu Nurcahyani, S.Tr.Keb, Bd

 

Kelahiran seorang anak merupakan dambaan bagi setiap pasangan yang telah menikah.  Namun, pada saat memiliki anak tentu banyak hal yang harus dipersiapkan oleh calon orang tua. Salah satunya adalah pemberian makanan terbaik untuk bayi di awal kehidupannya.  Pada saat seorang wanita tersebut hamil, maka selama proses kehamilan tersebut, Tuhan telah menyiapkan makanan terbaik untuk si buah hati yang akan lahir ke dunia.  Makanan terbaik bagi seorang bayi adalah air susu ibu (ASI).

Di dalam ASI tersebut terdapat berbagai zat gizi yang dibutuhkan oleh seorang bayi untuk tumbuh dan berkembang. Kandungan zat gizi yang terdapat di ASI sesuai dengan kebutuhan bayi pada saat itu. Di usia 0 sampai dengan 3 hari setelah kelahiran misalnya,  seorang bayi masih memiliki cadangan makanan yang didapatkan dari ibunya saat berada di dalam kandungan.  Sehingga pada saat itu bayi belum membutuhkan banyak makanan, oleh karena itu produksi ASI pun belum begitu banyak, Hanya berupa cairan berwarna bening dan lengket.  Cairan ini disebut dengan Kolostrum atau ASI awal. Di dalam kolostrum terdapat zat antibodi untuk membantu daya tahan tubuh seorang bayi terhadap penyakit serta banyak mengandung zat pencahar yang berguna untuk membersihkan kotoran bayi yang biasanya saat usia 0- 3 hari keluar berwarna hitam dan lengket. Meskipun prosuksi ASI belum begitu banyak, bayi diharapkan di awal-awal usianya ini lebih sering disusui disarankan 2-3 jam sekali.  .

Dengan semakin sering disusui produksi ASI pun akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia bayi. Hal itu ditandai dengan bertambahnya berat badan bayi, yaitu berat badan bayi yang semula turun akan mulai kembali sesuai dengan berat badan saat lahir  pada usia 7 hari.  Buang Air Besar bayi yang semula hitam, sudah mulai berwarna kuning cerah.  Selama usia 7 hari ini bagi beberapa ibu seringkali ditemukan masalah, diantaranya adalah bayi kuning, bayi masih menangis meski sering disusui, puting payudara sakit saat menyusui, berat badan tidak naik bahkan turun, ibu merasa produksi ASInya sedikit karena saat dipencet tidak keluar, buang air besar bayi sering dan cair.

Jika menemukan salah satu hal di atas ibu tidak perlu khawatir. Itulah mengapa 3 hari sampai dengan 7 hari setelah pulang dari rumah sakit atau fasilitas kesehatan tempat melahirkan disarankan  untuk kontrol ke fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik Dokter Swasta, Klinik Bidan Praktek Mandiri, Klinik Tumbuh Kembang terpadu untuk mengetahui tumbuh kembang anak ataupun Klinik Laktasi saat mengalami kesulitan pada proses menyusui. Dengan demikian ibu mendapatkan penjelasan dari  tenaga kesehatan yang kompeten. Meskipun di media sosial telah banyak informasi mengenai tumbuh kembang anak, orang tua perlu pendamping tenaga kesehatan yang professional agar lebih jelas dan tidak salah dalam menerima informasi.

Pemeriksaan rutin di fasilitas kesehatan akan membantu kita menemukan masalah-masalah dalam tumbuh kembang anak dan segera mengatasi masalah tersebut, pendampingan dalam proses menyusui, pemenuhan imunisasi dasar lengkap, pemenuhan kebutuhan nutrisi anak, maupun pendampingan dalam pola asuh anak.  Pemanfaatan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) atau lebih dikenal dengan buku Pink atau buku imunisasi juga sangat penting sebagai standar minimal untuk mengukur tumbuh kembang seorang anak.  Di dalamnya terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan bagi orang tua untuk dibaca sebagai dasar dalam pemantauan tumbuh kembang anak.  Buku KIA adalah raport bagi seorang anak, dari mulai kehamilan, persalinan dan juga perawatan bayi baru lahir hingga anak usia 5 tahun, buku KIA wajib dibawa setiap memeriksakan anaknya. 

Seorang anak bukan hanya tumbuh dan hidup sehat, namun juga harus berkualitas.  Kita sebagai orang tua harus mengoptimalkan pertumbuhan anak di dua tahun pertama kehidupannya. Karena inilah masa-masa terpenting bagi tumbuh kembang seorang anak.  Dengan memberikan makananan terbaik untuk bayi (ASI), melakukan pemeriksaan rutin tumbuh kembang anak, mengoptimalkan pemanfaatan buku KIA, serta  membaca ilmu pengetahuan yang mendukung tumbuh kembang anak dari sumber yang aktual, diharapkan akan tercipta generasi penerus yang sehat dan berkualitas.

 

 

 

 

 

Share:

Tags:

Beri Komentar