Sebagian penyintas COVID-19 masih merasakan beberapa keluhan meski sudah dinyatakan sembuh. Keluhan yang kerap dialami adalah mudah lelah dan napas pendek. Keluhan-keluhan tersebut membuat penyintas COVID-19 kesulitan untuk kembali melakukan aktivitas keseharian yang normal.
Memperbaiki fungsi paru dan kebugaran dapat dilakukan dengan beberapa latihan. Namun, proses ini perlu dilakukan secara rutin selama 6-8 minggu. Latihan berikut dapat membantu mengurangi gejala napas pendek, menambah kekuatan otot, mengurangi stress, dan menambah kebugaran.
Latihan Pernapasan
Latihan pernapasan dilakukan setiap hari masing-masing selama 1 menit. Latihan pernapasan berfungsi untuk menguatkan otot-otot pernapasan dan mengurangi sesak napas.
- Latihan Napas Dalam
Langkah-langkah latihan ini sebagai berikut:
- Duduk bersandar dengan posisi yang nyaman.
- Letakkan satu tangan di dada dan tangan lain di perut.
- Tarik napas perlahan melalui hidung.
- Rasakan kedua tangan teregang saat perut mengembang.
- Keluarkan nafas melalui mulut.
- Lakukan latihan ini dengan perlahan, lembut dan relaks.
- Latihan Ekspansi Rongga Dada
Cara melakukan latihan ini sebagai berikut:
- Duduk tegak di tepi tempat tidur atau kursi yang kokoh.
- Rentangkan kedua lengan di atas kepala sambil menarik napas panjang melalui hidung.
- Tahan napas selama 2 detik.
- Turunkan lengan sambil mengeluarkan napas melalui mulut.
- Ulangi gerakan dengan kedua lengan direntangkan ke samping.
Latihan Batuk Efektif
Latihan batuk efektif berfungsi membantu mengeluarkan dahak dari saluran napas.
Langkah-langkah latihan batuk efektif adalah:
- Duduk bersandar dengan posisi yang nyaman.
- Dekatkan salah satu telapak kanan di depan mulut. Hembuskan napas keras-keras dengan mulut terbuka seperti sedang mengembuskan napas pada kaca. Lakukan sebanyak 3 kali.
- Tarik napas panjang, tahan napas selama 2 detik kemudian batukkan dengan mendorong dahak keluar.
Posisi Proning
Posisi proning dapat membantu mengurangi rasa sesak. Posisi ini dapat dilakukan selama 30 menit- 2 jam, 4-6 kali sehari.
Langkah-langkah melakukan posisi proning sebagai berikut:
- Tidur tengkurap selama 30 menit, kepala ditolehkan ke sisi kiri atau kanan, ganjal leher, pinggul dan tulang kering kaki dengan bantal. Bantal jangan menekan perut.
- Ubah posisi menjadi tidur miring selama 30 menit.
- Ubah posisi menjadi posisi setengah duduk, bagian punggung hingga tengkuk diganjal bantal, selama 30 menit.
Latihan Penguatan
Latihan penguatan bermanfaat untuk menguatkan otot-otot. Latihan penguatan dilakukan 3 kali dalam seminggu, 2-3 set dengan 8-12 kali pengulangan. Lakukan latihan penguatan sebagai berikut:
- Push-up Dinding
Langkah-langkah latihan ini sebagai berikut:
- Letakkan telapak tangan pada dinding setinggi bahu. Jarak kaki ke dinding 30 cm.
- Jaga tubuh tetap tegak sepanjang latihan, perlahan turunkan tubuh menuju dinding dengan menekuk kedua siku, kemudian perlahan dorong menjauhi dinding hingga lengan lurus.
- Duduk ke Berdiri
Langkah-langkah latihan ini sebagai berikut:
- Duduk dengan kedua kaki dan lutut dibuka. Kedua lengan diletakkan menyilang di dada.
- Perlahan berdiri, tahan posisi selama 3 detik, kemudian kembali duduk di kursi. Jaga kaki tetap berpijak di lantai.
- Berjinjit
Langkah-langkahnya adalah:
- Berpeganglah pada kursi atau permukaan lain yang stabil, jangan bersandar.
- Perlahan jinjitkan kedua tumit dan turunkan kembali.
Latihan Aerobik
Latihan aerobik berguna untuk meningkatkan kebugaran. Latihan aerobik dilakukan 5 kali seminggu, selama 20-30 menit. Jika belum kuat melakukan latihan terus menerus selama 20 menit, latihan dapat dilakukan secara interval diselingi dengan istirahat.
Lakukan salah satu latihan aerobik berikut ini:
- Jalan di tempat
- Jalan kaki di sekitar rumah
- Bersepeda
- Naik turun undakan
Segera hentikan latihan jika terdapat gejala mual, nyeri dada, berdebar-debar, kelelahan berat atau pusing. Tetap gunakan masker jika ada orang lain di sekitar, minum air putih cukup dan tunggu minimal 1 jam setelah makan untuk melakukan latihan.
Referensi:
- Jennifer Zanni et al. Bouncing Back From COVID-19: Your Guide to Restoring Movement. John Hopkins Medicine Rehabilitation Network. 2020.
- Support for Rehabilitation Self-Management after COVID-19 Related Illness. WHO Europe. 2020.
Beri Komentar