OPTIMALISASI TUMBUH KEMBANG ANAK DENGAN HEMOFILIA

Oleh Siti Musarofah,SKep.,Ners dari RSUP Dokter Kariadi Semarang

Hemofilia adalah penyakit kelainan perdarahan akibat defisiensi (kekurangan) salah satu faktor pembekuan darah. Gangguan perdarahan ini bersifat herediter (keturunan), dikarenakan kekurangan faktor pembekuan XIII, yang dikenal dengan hemofilia A  dan  faktor pembekuan IX, yang dikenal dengan hemofilia B.

Hemofilia A lebih sering di jumpai yaitu  sebanyak 80% - 85%. Dan sisanya sebanyak 10% - 15% adalah hemofilia B. Insiden kejadian  pada hemofilia A adalah 1 : 5000-10.000, kelahiran bayi laki-laki, sedangkan hemofilia B sekitar 1 : 30.000-50.000 kelahiran bayi laki-laki. Di RSUP Dokter Kariadi sendiri, yang menjadi pusat Rujukan di Jawa Tengah, pada tahun 2019 sampai dengan 2020, terdapat 146 kasus rawat inap hemofilia, yang terdiri dari 119 pasien anak dan 27 pasien dewasa.

Hemofilia dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu hemofilia berat, dimana dapat terjadi perdarahan spontan hanya karena trauma atau benturan  yang ringan. Hemofilia sedang, dapat terjadi perdarahan pada trauma yang lebih berat, dan  hemofilia ringan, biasanya tidak bisa di deteksi dalam waktu yang lama, sampai dengan terjadi perdarahan yang sulit berhenti pada kasus pembedahan ringan seperti sirkumsisi/khitan atau cabut gigi.

Perdarahan yang terjadi pada pasien anak dengan  hemofilia, bila tidak mendapatkan perawatan yang tepat, dapat mengakibatkan radang pada sendi, bahkan sampai kerusakan  sendi,deformitas/perubahan bentuk pada tulang dan sendi, gangguan neuromuskuler/pensyarafan pada otot dan tulang, atrofi atau mengecilnya otot-otot, sampai dengan kecacatan yang permanen pada pasien. Selain itu pasien juga akan mengalami nyeri yang luar biasa, sehingga akan menganggu aktivitas sehari hari bahkan akan menganggu proses tumbuh kembang pada anak-anak

Tujuan utama dari perawatan dan pengobatan pasien dengan hemofilia, adalah dengan mencegah perdarahan dan menghentikan perdarahan sedini mungkin. Langkah pertama yang harus dilakukan  bila menjumpai perdarahan pada hemofili adalah  segera lakukan langkah RICE. Rest, istirahatkan anggota gerak yang terjadi perdarahan, Ice, kompres area perdarahan dengan es, Compression, lakukan pembebatan  pada daerah perdarahan dan Elevation atau meninggikan bagian tubuh yang mengalami perdarahan, metode RICE ini selain efektif untuk menghentikan perdarahan juga bisa mengurangi rasa nyeri yang di rasakan pasien. Setelah itu segera bawa pasien ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan faktor pembekuan yang di butuhkan, dan segera lakukan mobilisasi sedini mungkin, setelah dipastikan perdarahan  telah berhenti. Penanganan awal dengan metode RICE ini harus difahami oleh orang tua, petugas kesehatan dan masyarakat sekitar pasien, agar perdarahan bisa diminimalkan atau di hentikan.

Perawatan anak dengan hemofilia yang cepat dan tepat akan memperpendek waktu perawatan dan meminimalkan bahkan mencegah terjadinya kecacatan yang permanen, sehingga anak bisa segera kembali beraktivitas untuk menjalani tugas-tugas dalam tumbuh kembangnya.

Perawatan  dan pengobatan anak dengan hemofilia, harus dilakukan secara komprehensif, tidak hanya berfokus pada penyakit fisik seorang pasien, namun juga harus memenuhi kebutuhan psikologi dan kenyamanan pasien, sesuai dengan tingkat usianya. .  Keluarga perlu dilibatkan dalam setiap rencana tindakan yang akan di lakukan, sehingga memberikan waktu untuk keluarga  belajar bersama dalam perawatan pasien (family center care). Didalam masa perawatanpun keluarga bersama dengan tim kesehatan, harus senantiasa memberikan stimulus untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kemampuan tumbuh kembangnya, dengan tidak bertentangan dengan prinsip pengobatan.     Pemberian stimulus yg dimaksud adalah dengan mempertahankan kemampuan motorik halus seorang pasien anak. Hal ini dapat di wujudkan dalam kegiatan bercerita, mewarnai, mendengarkan dongeng, menata puzzle dan semua aktifitas yg tidak bertentangan dengan tujuan pengobatan.

Keberhasilan  perawatan anak hemofilia,  melibatkan tim medis, perawatan, rehabilitasi, serta tim kesehatan yang lain, juga pengetahuan dan dukungan dari keluarga dan  masyarakat.  Keberhasilan perawatan anak hemofilia akan   ditunjukkan dengan kualitas hidup yang baik serta optimalnya tumbuh kembang anak sesuai dengan tahapan usia. 

 

 

Referensi :

  1. Terry Kyle and Susan carman, Esential of Pediatric Nursing, 2015
  2. Sugeng Jitowiyono,Ners.MSc, Auhan keperawatan Pada Pasien dengan gangguan sistem hematologi, Yogyakarta, 2018
  3. Endang Windiastuti, Yetty Movieta Nency, Sri Mulatsih, Bambang Sudarmanto, I Gede Dewa Ugrasena, Buku AJAR Hematologi onkologi Anak, Jakarta 2018
Share:

Tags:

Beri Komentar