HEPATITIS DAN PERKEMBANGANNYA

Oleh Dr. Hirlan Sp.PD, K-GEH dari RSUP Dr.Kariadi

Sahabat sehat, Indonesia dan Brazil merupakan dua negara yang memprakarsai agar penyakit Hepatitis menjadi perhatian dunia. Prakarsa ini disampaikan dalam sidang Majelis Kesehatan Dunia atau atau World Health Assembly (WHA) ke-63 tahun 2010, yaitu sebuah pertemuan yang menghasilkan resolusi yang menyerukan agar semua negara di dunia melakukan penanggulangan Hepatitis secara komprehensif, mulai dari pencegahan sampai pengobatan, meliputi berbagai aspek termasuk pengendalian dan penelitian.

Resolusi itu sekaligus menetapkan World Hepatitis Day (WHD) atau Hari Hepatitis Dunia yang diperingati setiap tanggal 28 Juli setiap tahun. Peringatan penyakit Hepatitis B itu diakui sebagai penyakit dunia atau menjadi masalah dunia berkat perjuangan negara Indonesia dan Brazil. Sebelumnya, Hari Hepatitis Sedunia diperingati setiap tanggal 19 Mei. Namun dalam sidang Badan Eksekutif WHO ke-126, peringatan Hari Hepatitis disepakati diubah menjadi tanggal 28 Juli atas usul dari delegasi Indonesia pada sidang Badan Eksekutif WHO tersebut. Mengapa 28 Juli? Ditetapkan tanggal 28 Juli yaitu karena hari kelahiran penemu hepatitis B pada tahun 1965 yang mengembangkan vaksin hepatitis B untuk pertama kalinya bernama Dr Baruch S. Blumberg.

Sekarang ini dari delapan orang diantara kita, satu orang diantaranya telah diindikasikan positip tertular penyakit Hepatitis B. Dan penyakit Hepatitis ini bisa diberantas hanya dengan vaksinasi dan terapi. Mengobati penyakit Hepatitis B saja tidak akan berhasil. Berbeda dengan mengobati Hepatitis C, dalam waktu dekat bisa dihilangkan. Lain dengan Hepatitis B, karena keberadaan virus hepatitis B mampu sembunyi di inti sel hati manusia, dan penularannya lebih cepat dan lebih mudah.

Adapun pengobatan akan menyebabkan transmisi penularannya berkurang, karena yang menularkan bisa kita kontrol. Tetapi yang bisa menghilangkan penularan sama sekali hanya vaksinasi. Dan sekarang pemerintah sudah mengkampanyekan untuk vaksinasi Hepatitis B pada semua bayi yang dilahirkan ibu yang terbukti tertular hepatitis B.

Penderita Hepatitis B yang paling berbahaya adalah mereka yang tertular pada saat dilahirkan di bawah usia 5 tahun, karena sistem pertahanan tubuhnya belum siap atau belum disiapkan untuk melawan virus hepatitis B. Sehingga anak yang lahir dari ibu yang terinfeksi Hepatitis B aktif dan tidak divaksinkan, ketika melahirkan 94 persen anaknya akan menderita hepatitis mikronik. Ini adalah contoh hepatitis yang sulit ditekan.

Hepatitis itu tidak terasa, tidak teraba dan tidak terlihat, hanya terlihat melalui pemeriksaan atau screening. Saat ini yang menjadi masalah adalah prevalensi 325 juta orang di seluruh dunia itu terinfeksi Hepatitis B, namun hanya sekitar 230 juta orang yang merasa teridap hepatitis B, sedangkan lainnya tidak merasa terjangkiti.

 

 

Share:

Tags:

Beri Komentar